UNSUR SENI TARI DOLALAK– Sebagai tarian khas kota purworejo dolalak di tampilkan dengan beberapa unsur unsur yang layak dan menjadikan tari ini menarik serta indah. Berikut ini unsur unsur yang ada di dalam tari dolalak tarian khas purworejo.
Unsur Gerakan
Dalam tarian manapun, gerakan pasti menjadi sebuah unsur utama. Hal itu di karenakan tari merupakan beberapa gerakan yang dipadukan menjadi satu dan di ulang sehingga membentuk sebuah tarian. Pada tarian dolalak, gerakannya yang mendominasi yaitu gerakan yang halus, tepatnya seperti gerakan pencak silat namun di perhalus lagi. Ada pula salah satu gerakan khas dari tari dolalak yaitu gerakan yang bernama “kirig”. Gerakan ini adalah pada saat penari mempercepat gerakan bahu.
Pada dolalak terdapat beberapa macam gerakan yaitu gerakan kaki, gerakan tangan, gerakan tubuh, dan gerakan leher atau kepala. Semua gerakan tersebut di padukan menjadi satu sehingga membentuk tarian yang indah untuk dilihat. Selain itu tari dolalak juga di bagi menjadi tiga yaitu tari kelompok yang semua penarinya ikut menari dengan kompak, kemudian tari pasangan yaitu dua penari yang menari di atas panggung, dan terakhir yaitu tari tunggal, biasanya di tarikan oleh satu orang yang kesurupan.
Unsur Musik
Pada awal diciptakannya musik tidak terlalu di utamakan pada tari dolalak. Namun kini musik dapat di bilang menyatu dengan gerakan. Sehingga unsur musik dan unsur gerakan saling berhubungan dan terkait. Hal itu karena gerakan penari yang di tampilkan yaitu mengikuti alunan musik dan sesuai dengan irama musik yang dimainkan. Oleh karena itu mengapa kedua unsur tersebut saling berkaitan dan sama pentingnya. Pertunjukan dolalak biasanya menggunakan beberapa alat musik seperti kendang, bedug, rebana, bahkan sekarang juga menggunakan organ. Sedangkan lagunya yaitu lagu jawa bahkan juga lagu yang bertemakan agama.
Unsur Busana
Selain kedua unsur di atas, yang tak kalah penting lagi yaitu unsur busana atau kostum. Pada tari dolalak kebanyakan penarinya memakai kostum yang sama. Pada umumnya kostumnya adalah berupa busana tradisional, yaitu baju berlengan panjang dan berwarna hitam serta celana pendek berwarna hitam pula dengan di lengkapi beberapa aksesoris misalnya topi, selendang atau sampur, dan aksesoris lainnya.