BUSANA PADA TARI DOLALAK – Busana pada tari dolalak bukan hanya menjadi kostum, namun juga menjadi ciri khas dari kota purworejo itu sendiri. Kurang lebih sekitar sepuluh tahun yang lalu, busana tari dolalak ditemukan oleh beberapa perancang atau desainer baju kota purworejo. Busana pada tari dolalak di bagi menjadi 3 bagian, di antaranya :
Penutup Kepala
Pada bagian penutup kepala, penari dolalak biasanya menggunakan topi khas serdadu. Topi berwarna hitam dan dilingkari oleh kain batik. Batik tersebut bergambar relief relief sederhana yang cukup menarik untuk menghiasi topi. Seperti ciri khas busana dolalak, topi berwarna hitam dilingkari oleh batik berwarna kuning keemasan. Warna tersebut merupakan ciri khas busana yang cukup dominan pada busana bagian yang lain. Selain itu, di beberapa dolalak ada juga yang menggunakan aksesoris berupa bros pada topi tersebut.
Penutup Badan
Bagian kedua yaitu penutup badan, penutup badan berupa baju dan celana. Sama seperti topi, baju dolalak yaitu menyerupai seragam serdadu belanda dan berwarna dasar hitam. Pada beberapa bagian baju terdapat variasi variasi yang menarik dan mempercantik busana. Misalnya pada bagian lengan, terdapaat motif berwarna kuning keemasan ataupun warna merah yang melingkar. Di bagian depan baju juga terdapat motif yang sama. Bagian celana juga tidak jauh berbeda dengan baju, berwarna hitam dan terdapat beberapa motif di salah satu bagian. Biasanya celana pada dolalak panjangnya di atas lutut, namun tak jarang juga yang menggunakan celana di bawah lutut.
Aksesoris Pelengkap
Selain kedua bagian tadi, bagian yang tidak kalah penting yaitu aksesoris pelengkap busana. Aksesoris berfungsi untuk menambah keindahan busana dan supaya lebih terlihat lagi ciri khas busana tersebut. Untuk aksesoris biasanya memakai selendang semacam sampur, kebanyakan dolalak memakai sampur berwarna kuning cerah, namun ada juga dolalak yang memakai sampur berwarna merah. Selain sampur, aksesoris lainnya yaitu seperti kaos kaki juga di pakai pada busana tari dolalak.